Rabu, 24 Juni 2009

Morfologi daerah Sungai Gintung

Hasil Pengamatan Lapangan

A. Morfologi
Morfologi daerah sungai Gintung dapat dibedakan menjadi dua bentuk bentang alam yang sangat berbeda, antara bentuk morfologi yang berupa perbukitan memanjang dan sungai dengan posisi flood plane yang relative tinggi terhadap permukaan sungai saat ini.
Berdasarkan bentuk bentang alam, dan tingkat erosinya, daerah sungai Gintung dibagi menjadi beberapa satuan morfologi, yaitu :
1.Satuan morfologi perbukitan, menempati bagian sebelah kanan dan kiri sungai, berasal dari formasi Ligung yang terdiri dari batuan napal-lempung pasiran. Punggungan yang berelief halus dan beberapa puncak yang relatif meruncing.
2.Satuan morfologi sungai, memanjang dengan arah barat–timur, dengan arah aliran N 2600 E.



Pola aliran sungai umumnya lurus mengikuti bentuk morfologi mengarah barat–timur. Di sebelah kanan dan kiri sungai terdapat perbukitan dari formasi Ligung dengan komposisi napal-lempung sisipan pasiran, dengan teras-teras sungai (sungai purba) yang berada sekitar 7 meter dari permukaan sungai sekarang. Point bar yang terdapat menunjukkan bahwa pernah terjadi arus yang cukup besar pernah melewati sungai ini, di tandai dengan adanya material atau batuan-batuan berukuran hingga bongkah.



Sungai Gintung merupakan sungai stadium dewasa dengan lembah berbentuk “U”, dasar lembah alluvial, sedimentasi pointbar, erosi vertical-lateral. Lebar sungai ± 50 m (30 m teras sungai & 20 m sungai). Sungai gintung mempunyai teras sungai dengan ketinggian 1,5-2 m disebelah utara, dan di sebelah selatanya mempunyai ketinggian 2-7 m. Teras sungai sebelah selatan (N 1750 E) terlihat dataran banjir dan tersingkapnya lapisan struktur batuan lempung, yang termasuk pada formasi tapak.
Graded bedding jelas teramati pada pinggir sungai, sebelah kanan sungai dari arah hulu. Perubahan ukuran material dari kerakal hingga lempung. Terjadi sisipan lempung diantara ukuran meterial yang lebih besar.
Tata guna lahan yang ada pada daerah penelitian adalah sebagai lahan perkebunan, pertanian, pemukiman, serta lokasi penambangan galian C.

Batuan / tanah
Batuan didaerah sungai Gintung umumnya adalah fragmen-fragmen batuan beku felsik-intermediet, batu konglomerat, dan gemstone (green jasper, red jasper, brown jasper, lu sang de Christ jasper, dan kalsedon). Tanah pada daerah sungai Kali Gintung ini umumnya termasuk tanah endapan alluvial (pointbar).

Air
Air didaerah sungai Gintung ini bersumber dari sungai, yang mempunyai ciri fisik berwarna coklat keruh karena adanya arus turbidit yang mengakibatkan sedimen-sedimen didalam sungai tersebut bergerak dan mengakibatkan kekeruhan. Air sungai dapat bermanfaat bagi daerah disekitarnya dan masyarakat setempat dalam kebutuhan sehari-hari seperti bidang pertanian, hal ininampak jelas dengan adanya lahan persawahan dan ladang disekitar sungai. Selain itu air sungai tersebut dapa berperan sebagai daerah resapan atau recharge untuk air tanah.

Struktur Geologi
Struktur geologi yang berkembang di daerah sungai Gintung dan sekitarnya umumnya adalah perlipatan. Jejak-jejak sesar di lapangan dijumpai berupa konglomeratisasi, gores garis sesar, kelurusan bukit, serta kontak tajam antara satuan batuan.



Potensi Bencana alam
Dengan morfologi dan sifat-sifat yang telah di uraikan di atas, potensi bencana alam yang akan terjadi di daerah sungai Gintung adalah kemungkinan terjadinya banjir. Dampak banjir akan dapat mengakibatkan rusaknya sawah dan atau ladang milik penduduk yang berada di sekitar sungai Gintung, dengan syarat jika terjadi suatu banjir yang relative besar. Jarak antara sungai terhadap perkampungan penduduk cukup jauh dengan di batasi morfologi yang relative tinggi mengakibatkan probabilitas kerusakan terhadap pemukiman oleh banjir adalah sangat kecil.
Dapat juga terjadi suatu longsor-longsor kecil akibat terjadinya erosi lateral maupun vertikal oleh arus sungai yang tidak membawa dampak besar terhadap kehidupan pendduduk sekitar, meupun terhadap bidang pertanian.

KESIMPULAN
Morfologi daerah sungai Gintung relative landai, tidak terjal. Pola aliran sungai umumnya mengikuti bentuk morfologi dan struktur yang mempengaruhinya. Dengan penyebaran jenis batuan di daerah sungai Gintung, maka sungai Gintung sangat berpotensi akan bidang pertanian serta penambangan bahan galian golongan C.

Tidak ada komentar: