Selasa, 02 Juni 2009

Gempa bumi & Tindakan ketika terjadi Gempa bumi

Jepang adalah suatu negara yang mempunyai tingkat gempa bumi yang tinggi. Hal ini dapat dipakai sebagai sebuah pelajaran berharga. Contohnya adalah gempa bumi besar yang terjadi pada tahun 1995 yang merampas banyak nyawa tak berdosa dan menimbulkan sejumlah kerugian yang tak ternilai.
Oleh karena itu, kita harus siap baik secara mental maupun secara material untuk mencegah terjadinya kerugian sekecil mungkin jika saja terjadi gempa di suatu saat.

Tindakan pencegahan :
1.Jika berada di dalam rumah:
a. Berlindung di bawah meja atau struktur rumah yang kuat
b. Segera matikan kompor
c. Jangan bertelanjang kaki
d. Hati-hati dan cermati sekeliling sebelum keluar rumah.

2. Jika berada di luar rumah:
a. Berlindung di gedung terdekat atau berlari ke tempat
terbuka/lapangan
b. Hati-hati dengan dinding yang mudah rubuh, terutama dinding beton.
c. Hindari tiang-tiang (listrik, telepon) menara, atau pepohonan

3. Jika sedang mengendarai mobil:
Parkir kendaraan di tempat aman dan matikan mesin, dan segera keluar dari mobil.
Jika diparkir di tempat tertentu, tinggalkan kunci kontak supaya petugas bisa memindahkannya jika dibutuhkan

4. Jika berada dekat tebing atau pantai:
a. Jika berada di pantai, segera berlari ke tempat yang lebih tinggi untuk menjaga-jaga dan menghindari gelombang tsunami
b. Jika berada dekat tebing atau di bawah bukit, segera lari ke lapangan datar terbuka untuk menghindari longsor atau jatuhan batu/tanah

Ketika timbul gempa bumi
(1) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, dan mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
(2) Matikan api dan kompor gas yang sedang dipakai. Matikan juga alat-alat yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika timbul kebakaran, maka padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api terdekat
(3) Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah
(4) Sedapat mungkin mempunyai informasi mengenai gempa bumi yang bisa didapatkan melalui TV, radio, ataupun telepon
(5) Tidak terburu-buru melompat keluar dari gedung. Biarkan gempanya mereda, dan sesudah agak tenang, mengeluarkan kotak P3K dan keluar menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan menggunakan helm atau penutup kepala yang lain
(6) Agar tidak tersesat pada saat hendak pergi ke tempat pengungsian, periksa apakah ada orang yang tertinggal ( anggota keluarga, tetangga, dll )
(7) Ketika gempa terjadi pada saat sedang menyetir kendaraan, jangan langsung menggunakan rem darurat. Dekatkan kendaraan Anda menuju ke sebelah kiri bahu jalan sambil perlahan-lahan mengurangi kecepatan kendaraan.
Jangan berhenti di dekat pompa bensin, fasilitas gas yang mempunyai tegangan tinggi ataupun di bawah jembatan penyeberangan.
(8) Berjalan di tengah-tengah jalan yang luas. Berhati-hatilah terhadap papan reklame, barang-barang yang berjatuhan, tiang listrik rubuh dan juga terhadap serpihan kaca yang pecah.

Setelah gempa bumi terjadi
Akan ada bahaya gelombang pasang atau gempa susulan. Sedapat mungkin kumpulkan informasi yang tepat melalui TV, radio atau koran. Jika keadaan tidak memungkinkan Anda untuk kembali ke rumah karena adanya gempa besar, segera hubungi kedutaan besar atau konsulat negeri sendiri untuk memberitahukan keadaan keselamatan Anda.
Beritahukan juga alamat pengungsian yang saat ini dapat dihubungi pada Kedutaan Besar atau Konsulat Negeri agar mereka dapat memberikan informasi yang tepat pada pihak keluarga Anda. Hubungi juga pihak sekolah tempat Anda belajar atau kantor tempat Anda bekerja.
Saluran / dial informasi mengenai sesuatu yang harus dilakukan jika terjadi bencana
Pada saat terjadi bencana, akan terjadi kesulitan untuk menelepon ke tempat kejadian. Saat itu, silakan gunakan saluran ini「171」. Pada saluran ini, terdapat pesan rekaman suara dari pusat informasi mengenai kesehatan dan keselamatan orang-orang yang berada di tempat kejadian.
Anda juga bisa mengirimkan pesan kepada orang yang berada di tempat terjadinya gempa melalui saluran ini.
Ketika pihak NTT memulai layanan saluran ini, maka akan diumumkan melalui TV dan radio. Cara pemakaiannya : tekan 171 dan ikuti instruksi / perintah yang yang dianjurkan oleh pesan suara komputer ( saluran ini berbahasa Jepang ).

Intensitas gempa bumi skala MMI (Modified Mercalli Intensity Scale, 1931)
I.Hanya tercatat di seismograf; hanya sedikit orang yang kemungkinan merasakannya
II.Dirasakan beberapa orang (yang berbaring di atas lantai). Benda lepas sedikit terguncang/bergetar
III.Dirasakan orang yang berada di tingkat atas bangunan. Benda yang tegak tergoncang lemah. Gantungan lampu bergoyang. Kebanyakan orang tidak menyangka adanya gempa bumi
IV.Banyak orang yang berada di dalam rumah merasakan goncangan. Piring, daun pintu dan jendela bergoncang.
V.Hampir semua orang merasakan goncangan; yang tidur terbangun. Benda-benda yang diletakkan sembarangan jatuh. Bandul jam terhenti.
VI.Dirasakan semua orang. Menimbulkan kepanikan dan tergerak untuk lari keluar rumah.
VII.Hampir semua orang akan berlari keluar rumah. Dinding dengan disain buruk runtuh. Benda-benda akan mengalami kerusakan.
VIII.Bangunan konstruksi solid akan rusak. Menara, monumen dan dinding runtuh. Furnitur terjungkir balik. Pasir dan lumpur tersemprot lemah. Perubahan pada muka air sumur gali.
IX.Bangunan konstruksi solid akan rusak berat, beberapa rubuh. Tanah retak.
X.Hampir seluruh struktur batu/beton hancur. Retakan besar terbentuk di tanah. Retakan panjang terbentuk. Jalan kereta api terbengkokkan.
XI.Hanya beberapa bangunan saja bertahan. Jembatan rusak. Retakan panjang lebar terbentuk.
XII.Tanah bergelombang. Benda-benda terlontar ke udara.

Tidak ada komentar: